Minggu, 17 April 2016

Kupikir... Kamu Sudah Beda, Tapi Sama Saja.

"Kamu sama saja seperti yang lain." kataku kepadamu. Hari ini, di depan bayanganku.

Kamu lebih suka sendiri, entah mengapa, padahal aku tahu kamu juga iri melihat mereka yang selalu bersenang-senang dan bersama-sama kemanapun arahnya. Begitulah kamu, memilih untuk sendiri.

Suatu hari, kamu duduk di halaman masjid itu dan bersandar pada tiangnya yang kokoh. Di sana, kau putuskan sebagai tempat favoritmu. Setiap hari, sehabis magrib pasti akan kau temui kucing yang mengais-ngais kepadamu, meminta makan, juga kehangatan. Kamu biarkan ia mengelus-elus kakimu sampai konsentrasi mu membaca menjadi pudar.

Tapi tak apa.

Seperti kucing tersebut, kamu membutuhkan hal yang sama, makanan dan kehangatan dengan cara yang halal. Kalian seperti telah sepakat untuk selalu bertemu sehabis magrib untuk berbagi kehangatan dan juga makan bersama. Di sana, kau putuskan sebagai penyuka kucing.

Tapi tak apa.

Seperti hari ini, kau akan bertemu kucing itu lagi. Tapi tak juga kau dengar ia 'mengeong' seperti yang biasa ia lakukan. Kamu lalu putuskan untuk menunggunya sampai isya. Tapi tak juga kehadirannya kau rasakan.

Tapi tak apa.

Kau masih bisa mencari kucing lain.

"Tidak." Katamu, "mencari yang baru, tidak segampang itu."

~Kucing Masjid Hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar