Rabu, 27 Juli 2016

Ruang Makan Selingkuhan


selalu ada yang disediakan pagi di meja makan
segelas susu, telur mata sapi, dan perpisahan

langkah kakimu adalah bahasa-bahasa kepergian
entah mencari apa atau siapa, atau tidak mencari
di ujung pintu, kau ucapkan selamat tinggal dan tersenyum
di telingaku, kata-katamu dipanah hingga mati

setelah kepergianmu, yang kau sisakan adalah sakit yang berlebihan
aku menutup mata, tetapi air mata tetap keluar

esok, pagi menyediakan hal berbeda
segelas susu, telur mata sapi, dan air mata.

Rabu, 20 Juli 2016

Antah Berantah

Lelaki itu belum mempelajari bintang-bintang
dan sekarang ia tersesat di tengah samudera,
gurun, atau hamparan yang tak berarah.

Aku pemberani, katanya untuk memberanikan diri.

Langit penuh sesak dengan awan kelabu
Dia mununjuk ke sembarang titik,
mengutuk hingga mengantuk

:  besok
   hari akan sama lagi
   dan ia belum menemukan jawabannya.

Minggu, 17 Juli 2016

Liebesleid

Suatu hari aku akan menghilang,
dan kau tak akan ku kenal lagi

Untuk apa?
Untuk lahir kembali.

Kenapa? Kau memilih langit.
Mungkin itu jawabannya.

: seperti langit, sulit di pahami.

Selasa, 12 Juli 2016

Reuni

Pada malam itu, hanya ada satu pasangan dan satu lelaki. Mereka baru saja bertemu.

"Hei! Aku bawa kabar menarik!" Lelaki yang terlihat kesepian itu menampar bahu lelaki yang terlihat hangat dalam rangkulan gadisnya.
"Apa itu?"
"Mau kabar buruk atau baik dulu?"
"Terserah kau saja."
"Oke, kabar baiknya..," Laki-laki itu mengambil nafas. "Aku ketemu gadis cantik." Ia membuang nafasnya sampe habis.
"Di mana ia sekarang?"
"Di samping mu." Lelaki kesepian itu tersenyum, memandang gadis si lelaki hangat.

Pasangan itu saling memandang, tersenyum. Ah, boleh juga lelaki satu ini, pikirnya.

"Dan kabar buruknya?"
"Aku jatuh cinta dengan gadis itu."

Jumat, 08 Juli 2016

Langit Esok

                     --uat
Tak ada bir.
Kini ku minum segelas air
Sepi, sepi, dan menambah segelas lagi.
Lalu segelas lagi, dan hati-hati melukis langit esok pagi.

Akhirnya ku ucapkan selamat tinggal dan jarak sudah tak ada artinya.
Esok langit penuh paksaan, tetapi pasrah saja.

Dan segelas lagi
: biru


Senin, 04 Juli 2016

Hal-hal Melankoli

dingin tak tertahankan pagi itu dan angin pertama bulan Juli. separuh suara burung mengisi kesunyian. Arwah-arwah menunggu di sebuah ruang, mencari sisa-sisa kesedihan tadi malam. Bunga-bunga, rumput, dan pohon rela begitu saja. Jatuh begitu saja. Semuanya abu-abu.

Akhir-akhir ini aku menyukai beberapa kesedihan, juga kegagalan. misal, cinta yang tertinggal di desa dan hendak dilupakan di kota: larut dalam kesibukan dan kemacetan, atau kegalauan yang sengaja disimpan untuk dihabiskan hari ini: tak ada yang sia-sia.

Aku sibuk sekali mencari kesedihan. Aku mencarinya di film, buku-buku, musik, atau malam, atau kamu. Tak banyak yang ku dapat karena ibu juga memintanya sebagian.

Tuhan, pagi ini, 
berilah aku kesedihan 
yang banyak.

aamiin