Senin, 31 Oktober 2016

Subuh-subuh begini...

Subuh-subuh begini, semua seperti ketiadaan
uap yang keluar dari mulutku, berhamburan
tak bertujuan dan bertuan

lampu yang kesepian,
abu-abu tiang listrik,
atau pagar yang berkarat
adalah kunang-kunang,
kedap-kedip meminta mataku

subuh-subuh begini,
semua keadaan menjelma cahaya,
tidak disisakan jarak untuk menapak,
atau luka untuk melukai lagi

subuh itu,
keberadaan terakhir
: aku saja

didalam aku
: apa saja

Au'

oleh: senjamelankoli

Malam ini aku pusing, tapi senang.
Aku sudah tidak memikirkan si kiri
atau kanan lagi
karena dia sudah pulang.

Aku lelah karena soal-soal itu.
Setidaknya aku mengerti walaupun secuil
Aku mau berterimakasih sama yang setia
pada malam ini.

Sebodoh apapun aku
asal jangan bosan

Apa yang susah selain mencari orang yang setia?
Sejauh ini aku belem mengetahui jawabannya
mungkin nanti, tidak sekarang
bahkan si kanan atau kiri pun malah
tidak peduli

atau

tidak tahu.

Minggu, 16 Oktober 2016

Ternyata, ada situasi yang dapat ku temukan solusinya, tetapi belum juga dapat ku laksanakan. Sudah berkali-kali ia menjebakku, dengan cara yang sama. Pantaslah aku jika disebut bodoh.

Hijrah lah cepat, wahai aku.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Ahok, Kasus Moral Klasik Robinhood yang Kembali Terulang.

Ada yang sedang memanas di dunia maya dan di dunia nyata akhir-akhir ini: Ahok mengutip ayat Al-Maidaah ayat 51.

Berdasarkan https://www.youtube.com/watch?v=NGbvE0uVs14 pada menit ke tujuh,
Ahok berkata : "Jadi kalau bapak ibu tidak bisa pilih saya, karena kan dibohongin pakai surah Al-Maidah ayat 51 macem-macem gitu." [Gelak ketawa hadirin mencuat].

Maksudnya dibohongin firman Tuhan?
kalau kata 'dibohongin' diganti 'alasan', saya kira masih tidak apa-apa. Tapi sekali lagi, titik beratnya ada pada kata 'dibohongi'. Itu yang menjadi masalah karena Ahok beranggapan bahwa surah Al-Maidah ini membodohi penganutnya. Sedang surah Al-Maidah ini berasal dari firman Tuhan. Berarti Tuhan membodohi penganutnya? Well, pls ask to Ahok.

Ini bukan kritik agama, sekali lagi, ini bukan kritik agama. Ini penistaan terhadap agama Islam.

"Tonton dulu video lengkapnya, Ahok-kan tidak maksud begitu, niatnya bagus tauuu!" Hmm... menarik juga pembelaan dari 'kubu' Ahok. Mari kita telaah kisah Robinhood. Mencuri dari orang kaya untuk rakyat miskin. Kalau melihat sepanjang kisah Robinhood dan memakai cara berpikir seperti ini, maka Robinhood tidak salah? Iya doong.... kan niat dia baik? Setuju nggak?


Perlu saudara-saudara ketahui: 
    "Tidak semua orang berniat baik itu tahu cara melakukannya dengan cara yang benar."
    "Banyak orang baik, tapi tidak tahu cara melakukannya dengan benar."

Banyak tokoh juga yang menyangkan sikap Ahok ini dan parahnya, Ahok selalu tidak memperhatikan kata-kata yang keluar dari mulutnya.
      "Kata-kata yang telah keluar, tidak dapat ditarik kembali, sekalipun kamu minta maaf, masih ada yang tersisa: ketidak-percayaan dan kekecewaan."

Ahok, harus minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya!

Minggu, 02 Oktober 2016

Ornamen-ornamen Rumah



Apakah yang sanggup melobangi hati tengah malam?
Adalah kerinduan dan ingatan
menyemukan semua di hadapan.

/1/
Bunyi air hangat yang menetes
Dari keran yang tak pernah rapat
Mengajak tubuhku berendam
Jauh lebih lama, jauh lebih dalam

Cahayanya temaram, membisukan alamku sejenak
Menjinakkan jantungku, berbicara dan bermain-main waktu
Yang berenang-renang di bak.

/2/
Adikku yang manis selalu memperhatikan tubuhku
Rambutku yang berketombe ia gosokkan jeruk nipis
Wajahku yang kusam ia maskerkan
Bukan betul itu yang ku nikmati
Namun bau tawanya yang selalu hadir
Di kosong malam seperti ini

/3/
Adikkku yang kecil, adikku yang nakal
Namun masih punya akal
Adalah penakut dan selalu ingin ditemani ketika tidur
Ku temani ia dan ku tinggalkan kala ia terlelap
Karena air liurnya bau sekali

/4/
Ia marahiku dengan cara yang sangat santun
Dan paling romantis karena isi lemariku berantakan lagi

ia bangunkan aku pada pagi yang merindukan matahari
memintaku sembayang, berdoa agar udara kota tak membuatnya cepat mati

ia,
ibuku,
ibuk,
adalah rumah yang tak terganti.

/5/
untung saja ayah menemukan dirinya di secangkir kopi 
bukan di beer-beer supermarket.
Semua kata kemarahannya tertuang dalam kopi itu
kopi itu pahit seketika, namun ku tahu,
bukan karena itu kopinya selalu habis.