Minggu, 02 Oktober 2016

Ornamen-ornamen Rumah



Apakah yang sanggup melobangi hati tengah malam?
Adalah kerinduan dan ingatan
menyemukan semua di hadapan.

/1/
Bunyi air hangat yang menetes
Dari keran yang tak pernah rapat
Mengajak tubuhku berendam
Jauh lebih lama, jauh lebih dalam

Cahayanya temaram, membisukan alamku sejenak
Menjinakkan jantungku, berbicara dan bermain-main waktu
Yang berenang-renang di bak.

/2/
Adikku yang manis selalu memperhatikan tubuhku
Rambutku yang berketombe ia gosokkan jeruk nipis
Wajahku yang kusam ia maskerkan
Bukan betul itu yang ku nikmati
Namun bau tawanya yang selalu hadir
Di kosong malam seperti ini

/3/
Adikkku yang kecil, adikku yang nakal
Namun masih punya akal
Adalah penakut dan selalu ingin ditemani ketika tidur
Ku temani ia dan ku tinggalkan kala ia terlelap
Karena air liurnya bau sekali

/4/
Ia marahiku dengan cara yang sangat santun
Dan paling romantis karena isi lemariku berantakan lagi

ia bangunkan aku pada pagi yang merindukan matahari
memintaku sembayang, berdoa agar udara kota tak membuatnya cepat mati

ia,
ibuku,
ibuk,
adalah rumah yang tak terganti.

/5/
untung saja ayah menemukan dirinya di secangkir kopi 
bukan di beer-beer supermarket.
Semua kata kemarahannya tertuang dalam kopi itu
kopi itu pahit seketika, namun ku tahu,
bukan karena itu kopinya selalu habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar