Senin, 31 Oktober 2016

Subuh-subuh begini...

Subuh-subuh begini, semua seperti ketiadaan
uap yang keluar dari mulutku, berhamburan
tak bertujuan dan bertuan

lampu yang kesepian,
abu-abu tiang listrik,
atau pagar yang berkarat
adalah kunang-kunang,
kedap-kedip meminta mataku

subuh-subuh begini,
semua keadaan menjelma cahaya,
tidak disisakan jarak untuk menapak,
atau luka untuk melukai lagi

subuh itu,
keberadaan terakhir
: aku saja

didalam aku
: apa saja

2 komentar:

  1. di dalam mu itu hanya ada apa yang ada.
    bukan luka, bukan tak berarah, hanya saja mata yang selalu menatap penuh suatu objek tanpa jeda.
    karena dirimu, bukan subuh yang ada embun dan bukan embun yang hilang setelah subuh.
    sebuah titik air di tengah retak tanah, bantuan untuk keluarga dan apa saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya komentarnya lebih bagus daripada postingannya :)
      nice.

      Hapus