Subuh-subuh begini, semua seperti ketiadaan
uap yang keluar dari mulutku, berhamburan
tak bertujuan dan bertuan
lampu yang kesepian,
abu-abu tiang listrik,
atau pagar yang berkarat
adalah kunang-kunang,
kedap-kedip meminta mataku
subuh-subuh begini,
semua keadaan menjelma cahaya,
tidak disisakan jarak untuk menapak,
atau luka untuk melukai lagi
subuh itu,
keberadaan terakhir
: aku saja
didalam aku
: apa saja
di dalam mu itu hanya ada apa yang ada.
BalasHapusbukan luka, bukan tak berarah, hanya saja mata yang selalu menatap penuh suatu objek tanpa jeda.
karena dirimu, bukan subuh yang ada embun dan bukan embun yang hilang setelah subuh.
sebuah titik air di tengah retak tanah, bantuan untuk keluarga dan apa saja :)
sepertinya komentarnya lebih bagus daripada postingannya :)
Hapusnice.