Sabtu, 18 Juni 2016

yang Takku Rencanakan

Aku tak pernah berencana untuk jatuh cinta apalagi memilih kamu untuk ku cintai. Seperti aku tak pernah memilih di rahim mana aku mau dilahirkan. Tiba-tiba saja aku tahu, ia ibuku. Hangat dan aman.

Aku tak pernah berencana untuk sakit hati apalagi bersiap-siap. Seperti kau memotong wortel dan tak sengaja jari mu teriris. Dan ingin saja kamu membeli penutup luka tapi tak tahu siapa dan di mana saja benda itu dijual. Kau memilih menyerah dan waktu mengeringkan lukamu. Kau abai, lalu lupa, tetapi sembuh.

Aku tak akan berencana untuk mencari-cari lagu untuk menemaniku menemui kehampaan. Aku menjadi malas. Seperti kopi yang ku tinggal sejak tadi malam: hitam, pekat, dan dingin.

Sial, 
Aku tak pernah berencana untuk menulis seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar